Minggu, 17 November 2013

Perilaku konsumen Pertemuan 8

Sikap konsumen

Definisi sikap konsumen

-  Sikap adalah sebuah ungkapan dalam bentuk perilaku atas perasaan , keyakinan, dan kepercayaan seseorang terhadap suatu objek (misalnya: orang lain, benda, ide, dll). Biasanya ditandai dengan perasaan suka dan tidak suka.
-  Sikap Konsumen adalah suatu gambaran dari perasaan, keyakinan, dan kepercayaan seorang konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari sebuah objek.

Fungsi-fungsi sikap

Daniel Kazt mengusulkan empat klarifkasi fungsi sikap sebagai berikut:
Fungsi Utilitarian
Fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Dalam hal ini menjelaskan beberapa sikap konsumen yang berkembang terhadap suatu produk. Sikap konsumen yang menyenangkan atau mengecewakan  pada produk yang akan menjadi perkembangan sikap. Jika konsumen merasakan obat sakit kepala mampu menghilangkan rasa sakit dengan cepat, maka konsumen akan mengembangkan sikap positif pada obat tersebut, dan sebaliknya. Oleh karena itu, iklan pada suatu produk harus berisi manfaat (utility) yang bisa  diperoleh oleh konsumen.
Fungsi Ekspresi Nilai
Sikap yang dikembangkan oleh konsumen terhadap suatu merek produk yang didasarkan oleh kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya (self-concept). Ketika konsumen membeli mobil mewah BMW, maka pusat perhatian yang utama adalah gengsi kelas sosial bukan manfaat produk itu.

Fungsi Mempertahankan Ego
Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego. Ketika konsumen merasakan bahwa dirinya kurang maskulin, maka konsumen akan berusaha mencari produk atau merek produk yang mampu meningkatkan rasa maskulinitasnya misalnya dengan menghisap rokok atau minuman alkohol. Dengan  begitu, akan tantangan dari internal tersebut terpenuhi.
Fungsi Pengetahuan
Sikap membantu konsumen mengorganisasikan informasi yang begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya. Dari seluruh informasi itu, konsumen memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan kebutuhannya. Fungsi pengetahuan juga bisa membantu mengurangi ketidakpastian dan kebingungan.
Dengan adanya penjelasan diatas, sikap mempunyai fungsi yang berbeda-beda bergantung pada kondisi yang melingkupi seseorang. Fungsi yang diperankan akan mempengaruhi evaluasi secara keseluruhan atas suatu objek. Dan fungsi ini menentukan akan produk yang akan dipilih dan persepsi yang akan berkembang di konsumen.  Oleh karena itu, usaha-usaha untuk mempengaruhi konsumen melalui iklan perlu diperhatikan sikap konsumen dari segi fungsi.  Konsumen mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu produk yang sama. Misalnya, produk pasta gigi Pepsodent, untuk konsumen yang berorientasi pada utilitas maka akan melihat dari manfaat yaitu memelihara kesehatan gigi. Tetapi ada juga konsumen yang berorientasi pada ego defensif makan konsumen akan lebih mementingkan kesegaran mulut dan menghilangkan bau mulut. Jika iklan Pepsodent hanya menampilkan informasi utilitas, maka konsumen yang mempunyai orientasi ego defensif tidak akan terpengaruhi. Oleh karena itu, isi iklan harus bisa mempengaruhi dua kelompok sikap konsumen tersebut. Karena banyak konsumen dalam pembelian produk mungkin hendak mengisi lebih dari satu orientasi sikap.
                                                     
Tiga komponen sikap

1. Komponen Kognitif
Kepercayaan, keyakinan, atau persepsi seorang konsumen terhadap suatu objek. Biasanya diperoleh atas pengetahuan konsumen tersebut dari pengalaman dan informasi yang dimilikinya.
2. Komponen Afektif
Emosi atau perasaan seorang konsumen terhadap suatu objek tertentu. Biasanya dengan adanya perasaan suka atau tidak suka konsumen terhadap objek tersebut.
3. Komponen Konatif
Kecenderungan tindakan atau perilaku seorang konsumen terhadap suatu objek tertentu. Biasanya tindakan konsumen untuk membeli atau menolak objek tersebut.

Peran sikap dalam pengembangan strategi pemasaran

Pengukuran sikap konsumen bagi pemasaran merupakan hal yang sangat penting. Dengan mengetahui sikap, pemasar dapat mengidentifikasi segmen manfaat, mengembangkan produk baru dan memformulasikan serta evaluasi strategi promosional. Sikap konsumen terhadap suatu produk dapat bervariasi bergantung pada apa yang menjadi orientasi. Berkenaan dengan sikap, pemasar diharapkan mengidentifikasi segmen konsumen berdasarkan manfaat produk yang diinginkan oleh konsumen. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui sikap konsumen. Mengukur sikap konsumen bisa dilakukan dengan cara menyebarkan kuisoner kepada kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya telah diidentifikasi. Dengan adanya kuisoner dapat mengukur sikap konsumen, tetapi tidak hanya berhenti sampai disitu saja, sikap konsumen perlu terus menerus dipantau agar produk yang dikembangkan  benar-benar memenuhi keinginan konsumen. Sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting  dalam pengembangan strategi promosi. Dengan mengikuti apa yang diinginkan konsumen akan memudahkan bagi pihak promosi untuk membuat iklan yang menarik perhatian.
                                                            
Hubungan antara sikap dan perilaku

Sejumlah studi telah gagal dalam memprediksi perilaku terutama yang terkait dengan sikap seseorang terutama dengan ukuran-ukuran sikap yang bersifat verbal. (misalnya masalah rasial, atau agama). 
Pandangan Tiga Komponen tentang Sikap
Telah banyak penelitian menunjukkan bahwa antara sikap dan perilaku itu tidak berkorelasi, ataupun bila berkorelasi maka tidak menunjukkan arah yang hubungan kausalitas. Sebagai penyebabnya karena sikap itu memiliki tiga komponen. Menurut pandangan ini, (Rosenberg & Hovland, 1960) sikap itu merupakan predisposisi untuk merespon sejumlah stimulus dengan sejumlah tertentu. Ketiga respon tersebut antara lain afektif (perasaan evaluatif dan preferensi) kognitif (opini dan belief), dan behavioral atau konasi (over acion dan pernyataan tentang kecenderungan). 
Dari gambar di atas tampak bahwa konsep sikap lebih dipandang sebagai intervening variabel (variabel antara) antara stimulus yang dapat diobservasi dengan respon yang terobservasi. Sikap menurut pandangan ini bukanlah konstruk yang menggambarkan hubungan antara stimulus-respon. Sikap bukan pula merupakan interpretasi individu tentang stimulus yang dialami. Sikap lebih dipandang sebagai situasi yang ambigius dalam ikatan antara akibat (effect) dan penyebab (cause) dari suatu peristiwa yang observabel. Bagian yang paling ambigius dalam siagram itu adalah tanda panah antara sikap dengan tiga unsurnya. Karena dalam diagram itu sikap dapat menyebabkan afektif, kognitif, dan konasi tertentu. Dan antara ketiganya dipisahkan satu per satu.

Memprediksi perilaku dengan sikap

Terdapat enam faktor yang mempengaruhi kemampuan sikap dalam memprediksi perilaku, antara lain:
1.      Tingkat Keterlibatan Konsumen
2.      Pengukuran sikap
3.      Pengaruh orang lain
4.      Faktor situasional
5.      Pengaruh merek lain
6.      Kekuatan sikap


SUMBER






Tidak ada komentar:

Posting Komentar