PERILAKU KONSUMEN PERTEMUAN 9
KOMUNIKASI
PENTINGNYA KOMUNIKASI
Beberapa alasan pentingnya Komunikasi:
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar
b. Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.
a. Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar
b. Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
c. Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
d. Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
e. Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
f. Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.
DEFINISI KOMUNIKASI
Beberapa definisi komunikasi dapat disebut di bawah ini.
1. Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan, mengungkapkan “communication is the process by which system is established, maintained, and altered by menans of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan diubah.
2. Gatewood and Taylor (1996) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses memindahkan informasi dan pengertian (maksud) dari satu orang kepada orang lain.
3. Stoner, Freeman dan Gilbert (1996) mengartikan komunikasi sebagai suatu proses yang dipergunakan oleh manusia untuk mencari kesamaan arti lewat tranmisi pesan simbolik.
4. Newman dan Summer (1961) mengartikan komunikasi sebagai proses pertukaran fakta, ide, opini atau emosi melalui kata-kata, surat-surat, symbol-simbol atau pesan.
1. Louis Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan, mengungkapkan “communication is the process by which system is established, maintained, and altered by menans of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan diubah.
2. Gatewood and Taylor (1996) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses memindahkan informasi dan pengertian (maksud) dari satu orang kepada orang lain.
3. Stoner, Freeman dan Gilbert (1996) mengartikan komunikasi sebagai suatu proses yang dipergunakan oleh manusia untuk mencari kesamaan arti lewat tranmisi pesan simbolik.
4. Newman dan Summer (1961) mengartikan komunikasi sebagai proses pertukaran fakta, ide, opini atau emosi melalui kata-kata, surat-surat, symbol-simbol atau pesan.
PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi merupakan proses penyampaian pesan
dari pengirim kepada penerima, menggunakan isyarat tangan, atau menggunakan
sarana komunikasi tertentu lainnya.
1. Pengirim (sender)
Proses komunikasi diawali oleh pengirim sebagai sumber pesan. Pengirim, dalam kerangka keorganisasian dapat berupa karyawan biasa, manajer, atau pihak luar yang memberikan gagasan, maksud, informasi dan bertujuan mengadakan kumunikasi. Pengirim dalam hal ini telah menentukan makna apa yang akan disampaikannya. Agar apa yang akan disampaikan itu dapat tersusun dengan baik, maka sender perlu menyusun sebuah rencana yang berisi makna utama apa yang akan disampaikan.
Proses komunikasi diawali oleh pengirim sebagai sumber pesan. Pengirim, dalam kerangka keorganisasian dapat berupa karyawan biasa, manajer, atau pihak luar yang memberikan gagasan, maksud, informasi dan bertujuan mengadakan kumunikasi. Pengirim dalam hal ini telah menentukan makna apa yang akan disampaikannya. Agar apa yang akan disampaikan itu dapat tersusun dengan baik, maka sender perlu menyusun sebuah rencana yang berisi makna utama apa yang akan disampaikan.
2. Penyandian (encoding)
Tindakan pemberian arti simbol-simbol pada pemikiran, misalnya memutuskan kata-kata mana yang harus dikatakan atau ditulis disebut sebagai penyandian (encoding). Penyandian itu perlu karena informasi hanya dapat dikirimkan dari seorang kepada orang lain lewat perwakilan atau sandi.
Tindakan pemberian arti simbol-simbol pada pemikiran, misalnya memutuskan kata-kata mana yang harus dikatakan atau ditulis disebut sebagai penyandian (encoding). Penyandian itu perlu karena informasi hanya dapat dikirimkan dari seorang kepada orang lain lewat perwakilan atau sandi.
3. Saluran Komunikasi (communication
chanel)
Ketika orang-orang berkomunikasi dalam lingkungan organisasi, mereka biasanya menggabungkan tampilan vokal (saluran pendengaran) dan pandangan (saluran penglihatan). Sentuhan (saluran peraba), penciuman (saluran penciuman), dan perasa (saluran saraf) juga digunakan dalam saluran pesan dalam komunikasi. Fungsi saluran komunikasi di sini adalah sebagai alat menyampaikan pesan. Untuk menyampaikan pesan yang dimaksud, seseorang dapat meggunakan berbagai macam, yaitu tatap muka, telepon, pertemuan kelompok, komputer, memo, pernyataan kebijakan, system imbalan, jadwal produksi, dan ramalan penjualan.
Ketika orang-orang berkomunikasi dalam lingkungan organisasi, mereka biasanya menggabungkan tampilan vokal (saluran pendengaran) dan pandangan (saluran penglihatan). Sentuhan (saluran peraba), penciuman (saluran penciuman), dan perasa (saluran saraf) juga digunakan dalam saluran pesan dalam komunikasi. Fungsi saluran komunikasi di sini adalah sebagai alat menyampaikan pesan. Untuk menyampaikan pesan yang dimaksud, seseorang dapat meggunakan berbagai macam, yaitu tatap muka, telepon, pertemuan kelompok, komputer, memo, pernyataan kebijakan, system imbalan, jadwal produksi, dan ramalan penjualan.
4. Pengertian Sandi (Decoding)
Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan ke dalam informasi yang mempunyai arti. Proses ini dilakukan dengan dua cara, pertama penerima harus menerima, kemudian mengartikannya. Pengertian dipengaruhi oleh pengalaman penerima, pemilihan penilaian pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang dipakai, dan harapan. Meciptakan gelombang suara yang penuh arti adalah sandi yang tepat, yang pantas untuk penyandian dengan melalui suatu sumber; menterjemahkan gelombang suara ke dalam pemikiran merupakan penguraian sandi (decoding).
Pesan yang diterima kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan ke dalam informasi yang mempunyai arti. Proses ini dilakukan dengan dua cara, pertama penerima harus menerima, kemudian mengartikannya. Pengertian dipengaruhi oleh pengalaman penerima, pemilihan penilaian pribadi mengenai simbol dan gerakan tubuh yang dipakai, dan harapan. Meciptakan gelombang suara yang penuh arti adalah sandi yang tepat, yang pantas untuk penyandian dengan melalui suatu sumber; menterjemahkan gelombang suara ke dalam pemikiran merupakan penguraian sandi (decoding).
5. Penerimaan (Receiver)
Bila pesan tidak sampai pada penerima, maka komunikasi itu belum terjadi. Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus diterima baik (dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu pesan yang dikirimkan harus jelas kepada siapa pesan itu ditujukan. Dalam hal ini kita tidak akan menggunakan cara yang sama dalam berkomunikasi kepada anak-anak dan berkomunikasi kepada orang dewasa. Jadi dalam berkomunikasi siapa pendengarnya perlu dipertimbangkan.
Bila pesan tidak sampai pada penerima, maka komunikasi itu belum terjadi. Artinya, pesan yang dikirimkan itu harus diterima baik (dipahami) oleh penerima. Oleh karena itu pesan yang dikirimkan harus jelas kepada siapa pesan itu ditujukan. Dalam hal ini kita tidak akan menggunakan cara yang sama dalam berkomunikasi kepada anak-anak dan berkomunikasi kepada orang dewasa. Jadi dalam berkomunikasi siapa pendengarnya perlu dipertimbangkan.
6. Umpan Balik (Feedback)
Sebuah rangkaian umpan balik (Feedback) memberi saluran bagi tanggapam penerima yang memungkinkan sender untuk menentukan apakah pesan telah diterima dan menghasilkan tanggapan yang dimaksudkan. Bagi manajer, umpan balik komunikasi ini mungkin datangdari berbagai macam cara. Dalam situasi tatap muka, umpan balik bias terjadi secara langsung melalui tanda-tanda atau sandi. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim (sender), perngirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim berarti komunikasi tersebut efektif.
Sebuah rangkaian umpan balik (Feedback) memberi saluran bagi tanggapam penerima yang memungkinkan sender untuk menentukan apakah pesan telah diterima dan menghasilkan tanggapan yang dimaksudkan. Bagi manajer, umpan balik komunikasi ini mungkin datangdari berbagai macam cara. Dalam situasi tatap muka, umpan balik bias terjadi secara langsung melalui tanda-tanda atau sandi. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim (sender), perngirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim berarti komunikasi tersebut efektif.
7. Kegaduhan (noise)
Gangguan (noise) merupakan sifat yang melekat pada komunikasi. Dalam setiap proses komunikasi, kegaduhan atau kendala-kendala dalam berkomunikasi akan selalu ada. Gangguan dapat timbul dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman seperti udara dan kertas. Ganggua juga dapat terjadi secara internal (kurang perhatian penerima) atau eksternal (gangguan suara lain).
Gangguan (noise) merupakan sifat yang melekat pada komunikasi. Dalam setiap proses komunikasi, kegaduhan atau kendala-kendala dalam berkomunikasi akan selalu ada. Gangguan dapat timbul dalam saluran komunikasi, atau metode pengiriman seperti udara dan kertas. Ganggua juga dapat terjadi secara internal (kurang perhatian penerima) atau eksternal (gangguan suara lain).
KOMUNIKASI PERSUASIF
Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan
untuk mengubah atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang
sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator
Faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi persuasif agar berhasil
Banyak faktor menentukan keberhasilan/ ketidak berhasilan
suatu pesan yang bertujuan persuasif. Empat faktor utama adalah
1. Sumber pesan/ komunikator yang mempunyai kredibilitas
yang tinggi; contohnya seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang apa yang
disampaikannya.
2. Pesan itu sendiri (apakah masuk akal/ tidak)
3. Pengaruh lingkungan
4. Pengertian dan kesinambungan suatu pesan (apakah pesan
tersebut diulang-ulang)
Namun faktor-faktor ini tidak berjalan secara bertahap, pada
banyak kasus faktor-faktor ini saling tumpang tindih.
PANDANGAN TENTANG PROSES
KOMUNIKASI
Komunikasi pemasaran terlalu sering hanya berfokus untuk mengatasi
kesenjangan kesadaran akan produk, citra, atau preferensi dalam pasar sasaran.
Tetapi pandangan dalam komunikasi pemasaran ini memiliki beberapa keterbatasan,
terlalu pendek dan mahal, dan sebagian besar pesan jenis ini tidak sampai
kepada pelanggan sasaran.
Sekarang terjadi gerakan yang memandang
komunikasi sebagai pengelolaan proses pembelian pelanggan sepanjang waktu.
Selama tahap sebelum penjualan, tahap penjualan, tahap pemakaian, dan tahap
setelah pemakaian. Dan karena setiap pelanggan berbeda, program komunikasi
perlu dirancang untuk segmen, celah pasar, dan bahkan individu tertentu. Dengan
adanya teknologi elektronik baru, perusahaan harus bertanya bukan hanya
"Bagaimana kita dapat menjangkau pelanggan kita?" tetapi juga
"Bagaimana kita dapat menemukan cara yang memungkinkan para pelanggan kita
mencapai kita?”
Dengan demikian, titik awal dalam proses komunikasi adalah
memeriksa semua interaksi potensial yang mungkin dimiliki pelanggan sasaran
dengan produk dan perusahaan. Misalnya, seseorang yang ingin membeli komputer
akan bertanya pada orang lain, melihat iklan di televisi, membaca artikel di
koran dan majalah, dan mengamati komputer yang dipajang di toko-toko komputer.
Pemasar perlu menilai pengalaman dan kesan-kesan manakah yang paling berpengaruh
pada berbagai tahap dalam proses pembelian. Pemahaman ini akan membantu pemasar
dalam mengalokasikan dana komunikasinya dengan lebih efisien.
MEMILIH
SALURAN KOMUNIKASI
Komunikator harus memilih saluran komunikasi yang efisien
untuk menyampaikan pesan. Dalam banyak kasus diperlukan banyak saluran
komunikasi yang berbeda. Misalnya, wiraniaga perusahaan farmasi jarang mendapat
waktu 10 menit dari seorang dokter yang sibuk. Penyajian mereka harus singkat,
cepat, dan meyakinkan. Hal ini membuat penjualan produk farmasi menjadi sangat
mahal dan industri farmasi harus memperkuat berbagai saluran komunikasi. Hal
ini mencakup pemasangan iklan di jurnal-jurnal, mengirim surat langsung
(termasuk pita video, dan audio), memberikan sampel gratis, dan bahkan pemasaran
lewat telepon. Perusahaan-perusahaan farmasi biasanya mensponsori konferensi
medis yang mengundang dan membayar sejumlah besar dokter untuk menghabiskan
akhir minggu dengan mendengarkan dokter-dokter terkemuka memuji obat tertentu
pada pagi harinya dan pada sore harinya berolah raga golf atau tennis.
pada pagi harinya dan pada sore harinya berolah raga golf atau tennis.
Wiraniaga akan mengatur konferensi jarak jauh yang mengajak
para dokter untuk mendiskusikan suatu masalah bersama melalui telepon dengan
seorang pakar. Para wiraniaga akan mensponsori kelompok makan siang dan makan
malam dengan para dokter. Semua pendekatan ini dilakukan untuk membangun
preferensi para dokter pada suatu obat bermerek yang sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan obat generik.
MODEL KOMUNIKASI PEMASARAN
Model komunikasi pemasaran yang biasa dikembangkan pada
umumnya tidak jauh dengan proses komunikasi dalam ilmu komunikasi. Model
komunikasi pemasaran meliputi sender atau disebut juga sumber (source). Seperti
gambar dibawah ini.
Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber. Dalam pemasaran
sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada konsumen. Pihak yang
mengirim pesan tentu saja perusahaan. Proses selanjutnya yaitu perusahaan
menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspons secara
positif oleh penerima dalam hal ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan
pula jenis komunikasi apa yang akan digunakan. Apakah pesan akan disampaikan
melalui iklan, personal selling, promosi penjualan, publik relation atau
pemasaran langsung. Proses enconding ini juga disebut sebagai proses
menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan
dikirimkan kepada penerima.
Proses selanjutnya
yaitu menyampaikan pesan melalui media. Jika pesan dirancang dalam bentuk
iklan, maka pesan harus disampaikan dalam bentuk media cetak atau media
elektronik. Pesan yang disampaikan dalam media cetak akan berbeda bentuk dan
strukturnya dengan pesan yang disampaikan dalam media elektronik. Pesan dalam
media cetak biasanya bersifat detail dan menjelaskan karakteristik produk
secara lengkap. Sedangkan pesan yang akan disampaikan dalam media elektronik
seperti radio dan televisi tidak boleh secara detail menerangkan produk karena
akan sangat memakan biaya. Proses penyampaian pesan melalui media ini disebut
sebagai proses transmisi.
Pesan yang
disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Ketika pesan diterima,
penerima akan memberikan respons terhadap pesan yang disampaikan. Respons yang
diberikan bisa positif, negatif atau netral. Respon positif tentu saja adalah
respons yang diharapkan oleh pengirim pesan. Respon positif identik dengan
terjadinya keserasian antara harapan pengirim pesan dengan tanggapan penerima
pesan.
Dengan perkataan lain, pesan yang dirancang direspons sesuai
dengan keinginan perancang pesan. Kesesuaian antara harapan pengirim dengan
tanggapan penerima inilah yang diharapkan terjadi, karena hal ini akan
mempengaruhi perilaku konsumen secara positif. Hal yang tidak diharapkan
terjadi adalah respons negatif atau netral dari konsumen (penerima pesan),
respon negatif ini terjadi karena tidak terjadinya keserasian antara harapan
pengirim pesan dengan respons dilakukan oleh penerima. Pengirim mengharapkan A,
konsumen mengharapkan B, jadi ada ketidaksesuaian antara harapan pengirim dengan
tanggapan konsumen. Proses memberikan respons dan menginterprestasikan pesan
yang diterima disebut sebagai proses decoding. Proses decoding berarti penerima
pesan memberi interprestasi atas pesan yang diterima.
Proses decoding ini
akan dilanjutkan dengan tindakan konsumen sebagai penerima pesan, jika pesan
yang sampai diterima secara positif, maka hal ini akan memberikan pengaruh
positif pada sikap dan perilaku konsumen. Sikap positif konsumen terhadap suatu
produk akan mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian, karena
dibatasi oleh kemampuan daya beli. Sedangkan sikap negatif terhadap produk akan
menghalangi konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Janganlah sikap
negatif, sikap positif pun tidak semuanya diakhiri dengan pembelian, apalagi
jika sesorang mempunyai sikap negatif, pasti akan sangat menghalangi tindakan
pembelian. Oleh karena itu, pembentukan sikap positif terhadap produk sangat
penting dilakukan oleh perusahaan.
Proses terakhir yaitu
umpan balik atas pesan yang dikirimkan. Perusahaan mengevaluasi apakah pesan
yang disampaikan sesuai dengan harapan, artinya mendapat respons dan tindakan
yang positif dari konsumen atau justru pesan tidak sampai secara efektif.
Pengukuran efektifitas pesan adalah tingkat penjualan produk yang ditawarkan ke
pasar. Pesan melalui iklan disebut berhasil atau efektif jika tingkat
penjualan produk setelah proses penyampaian pesan meningkat secara
signifikan. Sebaliknya pesan yang disampaikan tidak efektif jika
setelah pesan disampaikan penjualan produk tidak meningkat, atau justru turun.
Indikator penjualan ini seharusnya menjadi sinyal awal bagi perusahaan untuk
melakukan penelitian atas pesan yang sampaikan ke konsumen.
ALAT-ALAT PROMOSI DALAM
KOMUNIKASI PEMASARAN
Periklanan
Karena banyaknya bentuk dan penggunaan periklanan, sangat
sulit untuk membuat generalisasi yang merangkum semuanya. Namun, sifat-sifat
berikut dapat diperhatikan:
Presentasi umum: Periklanan yang bersifat umum itu
memberikan semacam keabsahan pada produk dan menyarankan tawaran yang
terstandardisasi. Karena banyak orang menerima pesan yang sama, pembeli
mengetahui bahwa motif mereka untuk membeli produk tersebut akan dimaklumi oleh
umum.
Tersebar luas: Periklanan adalah medium yang berdaya sebar
luas yang memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali. iklan juga
memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari berbagai pesaing.
Periklanan berskala besar oleh seorang penjual menyiratkan hal yang positif
tentang ukuran., kekuatan, dan keberhasilan penjual.
Ekspresi yang lebih kuat: Periklanan memberikan peluang
untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan,
suara, dan warna yang penuh seni.
Tidak bersifat pribadi: Audiens tidak merasa wajib untuk
memperhatikan atau menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan
dialog, dengan audiens.
Promosi Penjualan
Walaupun alat promosi penjualan-kupon, kontes, harga premi,
dan sejenisnya sangat beragam, semuanya memberikan tiga manfaat yang berbeda:
Komunikasi: Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya
meinberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan.
Insentif Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan,
dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
Ajakan: Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan
transaksi pembelian sekarang.
Perusahaan menggunakan alat-alat promosi penjualan itu untuk
menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat
digunakan untuk mendapatkan akibat jangka pendek seperti mendramatisir tawaran
produk dan mendorong penjualan yang lentur.
Hubungan Masyarakat
dan Publisitas
Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan
pada tiga sifat khusus:
Kredibilitas yang tinggi: Ceritera dan gambar mengenai
beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.
Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya:
Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung
menghindari wiraniaga dan iklan.
Dramatisasi: Hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk
mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.
Pemasar cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat;
tetapi program hubungan masyarakat yang direncanakan dengan baik dan
dikoordinasikan dengar elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat
efektif.
Penjualan personal
Penjualan personal adalah alat yang paling efektif-biaya
pada tahap proses pembeliar lebih lanjut, terutama dalam membangun preferensi,
keyakinan, dan tindakan pembeli. Penjualan personal, memiliki tiga ciri
khusus:
Konfrontasi personal: Penjualan personal mencakup hubungan
yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing
pihak dapat mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat.
Mempererat: Penjualan personal memungkinkan timbulnya
berbagai jenis hubungar mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan
persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah benar-benar mengetahui_ minat pelanggan
yang terbaik.
Tanggapan: Penjualan personal membuat pembeli merasa
berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
Pemasaran Langsung
Meski terdapat berbagai bentuk pemasaran langsung-surat
langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik, dan sebagainya-semuanya
memiliki empat karakteristik berikut. Pemasaran langsung bersifat:
Nonpublik: Pesan biasanya
ditujukan kepada orang tertentu.
Disesuaikan: Pesan dapat
disiapkan untuk menarik orang yang dituju.
Terbaru: Pesan dapat disiapkan
dengan sangat cepat.
Interaktif: Pesan dapat diubah
tergantung pada tanggapan orang tersebut
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar