Tulisan bebas
Kabut
Asap Riau
Kebakaran
hutan di Riau menyebabkan masalah yang cukup berkepanjangan. Kabut asap
seketika menyebar hingga ke negeri tetangga yaitu Malaysia dan Singapure. Riau
adalah salah satu provinsi kepulauan yang memiliki hutan cukup luas yaitu 78 persen
dari total wilayahnya. Hutan riau memiliki banyak titik api yang menyebabkan
hutan menjadi mudah terbakar hanya karena api dari puntung rokok.
Sudah lebih dari 2 bulan lamanya masyarakat Riau hidup dalam kondisi memprihatinkan karena
setiap saat harus menghirup udara yang tidak sehat akibat tebalnya asap akibat
pembakaran hutan tersebut. Data yang dirilis oleh BNPB menyatakan bahwa korban
akibat asap tersebut sudah mencapai 55.000 warga, diantaranya mengidap penyakit
ISPA, pneumonia, asma, iritasi kulit dan mata.
Dalam masalah
ini pemerintah dinilai lambat dalam melakukan penanganan pemadaman api yang
semakin meluas khususnya pemerintah daerah yang terkesan bersembunyi dibalik
keinginan para pemilik perusahaan. Meskipun para tersangka sudah ditangkap
namun itu tidak membuat para pelaku baru takut untuk melakukan hal yang sama. Para
pelaku hanya memikirkan kepentingan dirinya dan perusahaan yang ingin mengubah
hutan Riau menjadi perkebunan kelapa sawit yang menurut mereka lebih
menguntungkan karena memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Gambar diatas
adalah gambar hutan di Pelalawan Riau sebelum adanya pembakaran. Kondisi hutan
tersebut terlihat sangat alami, belum tersentuh oleh oknum yang tidak
bertanggungjawab.
Gambar diatas
adalah terjadinya pembakaran hutan oleh para pembuka lahan. Sangat jauh berbeda
dengan sebelum terjadinya pembakaran.
Mengapa kebakaran
hutan Riau sangat sulit dipadamkan?
Hutan Riau
adalah hutan yang memiliki titik api terbanyak di Indonesia, maka ketika ada
seseorang yang membuang puntung rokok dengan api yang masih ada seketika itu
juga kebakaran tidak dapat dihindari dan akan semakin cepat meluas dalam
sekejap.10.000 hektar hutan Riau terbakar hanya dalam waktu kurang lebih 2
bulan.
Organisasi yang
bergerak dibidang lingkungan hidup yaitu WALHI sudah seringkali memberikan
informasi kepada pemerintah namun tampaknya informasi tersebut tidak pernah
dihiraukan. Kebakaran semakin merajalela dan tidak terkendali. Pihak-pihak yang
berada dibalik terjadinya kebakaran tersebut seolah bersembunyi dan lepas
tangan. Anehnya lagi para tersangka pembakaran telah ditangkap namun dalang
dari pembakaran tersebut sepertinya mendapat perlindungan, sehingga tidak
pernah tersentuh sedikitpun oleh hukum di negeri ini.
Itulah potret
negeri ini, para penguasa lebih mementingkan kepentingan dirinya daripada
warganya. Masyarakat Riau dan sekitarnya berhak untuk menghirup udara sehat,
bukan malah dibiarkan terus menerus menjadi korban ulah para penguasa. Tindakan
tegas dari pemerintah dinilai hanya sebuah isapan jempol. Masyarakat Riau hanya
menginginkan penanganan yang serius, tindakan yang tegas agar peristiwa
tersebut tidak terulang untuk kesekian kalinya.
Demikianlah tulisan
dari saya, semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jangan lupa hijaukan
lingkungan tempat kita tinggal.
Terima kasih
Sumber :
Dakwatuna.2014.”Kabut
Asap Selimuti Riau,55 ribu Warga telah Jadi Korban”.Dalam http://www.dakwatuna.com/2014/03/14/47761/kabut-asap-selimuti-riau-55-warga-telah-jadi-korban/#axzz2wbLdQb9H
Berita Lingkungan.2014.”NGO : Moratorium Harus Berlanjut”.Dalam http://www.beritalingkungan.com/2013/04/ngo-moratorium-hutan-harus-dilanjutkan.html
Liputan6.2014.”Kabut Asap”.Dalam http://www.liputan6.com/tag/kabut-asap?channel=news
Liputan6.2014.”Kabut Asap”.Dalam http://www.liputan6.com/tag/kabut-asap?channel=news