Jumat, 21 Maret 2014



Tulisan bebas

Kabut Asap Riau

Kebakaran hutan di Riau menyebabkan masalah yang cukup berkepanjangan. Kabut asap seketika menyebar hingga ke negeri tetangga yaitu Malaysia dan Singapure. Riau adalah salah satu provinsi kepulauan yang memiliki hutan cukup luas yaitu 78 persen dari total wilayahnya. Hutan riau memiliki banyak titik api yang menyebabkan hutan menjadi mudah terbakar hanya karena api dari puntung rokok.

Sudah lebih dari 2 bulan lamanya masyarakat Riau hidup dalam kondisi memprihatinkan karena setiap saat harus menghirup udara yang tidak sehat akibat tebalnya asap akibat pembakaran hutan tersebut. Data yang dirilis oleh BNPB menyatakan bahwa korban akibat asap tersebut sudah mencapai 55.000 warga, diantaranya mengidap penyakit ISPA, pneumonia, asma, iritasi kulit dan mata.

Dalam masalah ini pemerintah dinilai lambat dalam melakukan penanganan pemadaman api yang semakin meluas khususnya pemerintah daerah yang terkesan bersembunyi dibalik keinginan para pemilik perusahaan. Meskipun para tersangka sudah ditangkap namun itu tidak membuat para pelaku baru takut untuk melakukan hal yang sama. Para pelaku hanya memikirkan kepentingan dirinya dan perusahaan yang ingin mengubah hutan Riau menjadi perkebunan kelapa sawit yang menurut mereka lebih menguntungkan karena memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
                                                      
 

Gambar diatas adalah gambar hutan di Pelalawan Riau sebelum adanya pembakaran. Kondisi hutan tersebut terlihat sangat alami, belum tersentuh oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.





Gambar diatas adalah terjadinya pembakaran hutan oleh para pembuka lahan. Sangat jauh berbeda dengan sebelum terjadinya pembakaran.

Mengapa kebakaran hutan Riau sangat sulit dipadamkan?

Hutan Riau adalah hutan yang memiliki titik api terbanyak di Indonesia, maka ketika ada seseorang yang membuang puntung rokok dengan api yang masih ada seketika itu juga kebakaran tidak dapat dihindari dan akan semakin cepat meluas dalam sekejap.10.000 hektar hutan Riau terbakar hanya dalam waktu kurang lebih 2 bulan.

Organisasi yang bergerak dibidang lingkungan hidup yaitu WALHI sudah seringkali memberikan informasi kepada pemerintah namun tampaknya informasi tersebut tidak pernah dihiraukan. Kebakaran semakin merajalela dan tidak terkendali. Pihak-pihak yang berada dibalik terjadinya kebakaran tersebut seolah bersembunyi dan lepas tangan. Anehnya lagi para tersangka pembakaran telah ditangkap namun dalang dari pembakaran tersebut sepertinya mendapat perlindungan, sehingga tidak pernah tersentuh sedikitpun oleh hukum di negeri ini.

Itulah potret negeri ini, para penguasa lebih mementingkan kepentingan dirinya daripada warganya. Masyarakat Riau dan sekitarnya berhak untuk menghirup udara sehat, bukan malah dibiarkan terus menerus menjadi korban ulah para penguasa. Tindakan tegas dari pemerintah dinilai hanya sebuah isapan jempol. Masyarakat Riau hanya menginginkan penanganan yang serius, tindakan yang tegas agar peristiwa tersebut tidak terulang untuk kesekian kalinya.

Demikianlah tulisan dari saya, semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jangan lupa hijaukan lingkungan tempat kita tinggal.
Terima kasih

Sumber :
Dakwatuna.2014.”Kabut Asap Selimuti Riau,55 ribu Warga telah Jadi Korban”.Dalam http://www.dakwatuna.com/2014/03/14/47761/kabut-asap-selimuti-riau-55-warga-telah-jadi-korban/#axzz2wbLdQb9H

Berita Lingkungan.2014.”NGO : Moratorium Harus Berlanjut”.Dalam  http://www.beritalingkungan.com/2013/04/ngo-moratorium-hutan-harus-dilanjutkan.html

Liputan6.2014.”Kabut Asap”.Dalam http://www.liputan6.com/tag/kabut-asap?channel=news









Tidak ada komentar:

Posting Komentar