Kamis, 01 Mei 2014

BAHASA INDONESIA 2 ( TULISAN )

Karangan populer

PENGHAPUSAN UJIAN NASIONAL TINGKAT SEKOLAH DASAR DAN SEDERAJAT

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menegaskan mulai tahun 2014 mendatang ujian nasional tingkat sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah dihapus. Ujian nasional akan diganti dengan ujian sekolah.
Keputusan menteri tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Dari pihak yang menyetujui keputusan tersebut mengungkapkan bahwa ujian nasional itu perlu diadakan dengan alasan melatih anak sejak dini untuk menghadapi tantangan, sehingga anak tersebut menjadi tahan uji dikemudian hari. Sedangkan dari pihak yang tidak setuju dengan keputusan tersebut mengungkapkan bahwa mutu pendidikan tidak hanya berdasar dari nilai ujian nasional 100 dan lulus, ada juga sebagian siswa yang sebenarnya pandai justru tidak lulus, begitu juga sebaliknya.Pro kontra yang muncul akibat adanya keputusan Menteri Pendidikan tersebut merupakan hal yang wajar di tengah masih banyaknya masalah di bidang pendidikan.
Sekolah dasar merupakan awal dimulainya seorang anak mendapatkan pendidikan yang bersifat formal, dimana seorang pendidik sangat berperan penting dalam mengenalkan siswanya tentang berbagai pengetahuan dasar.
Anak dengan usia dibawah 12 tahun semestinya mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usianya. Belajar dengan cara yang ringan dan menyenangkan sangat diperlukan guna memudahkan para siswa dalam memahami berbagai pengetahuan dasar.
Selama bertahun-tahun para siswa sekolah dasar selalu diarahkan untuk giat belajar guna menghadapi ujian nasional pada saat kelas 6 nanti. Pemikiran itulah yang membuat pola pikir para siswa menjadi terbebani oleh rasa takut tidak lulus ujian nasional dan tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama yang membuat tingkat konsentrasi siswa menjadi berkurang. Para siswa yang mudah dalam memahami materi yang diajarkan akan lebih siap mengikuti ujian nasional, namun bagi siswa yang sulit memahami materi pasti akan merasa ketakutan dan tidak siap jika harus menghadapi ujian nasional.
Masing-masing siswa memiliki kelebihan, tidak hanya akademik yang harus terus dikembangkan tetapi kreatifitas juga harus dikembangkan melalui sistem yang tidak membuat para siswa jenuh. Pemerintah dan para pendidik harus sadar bahwa tidak semua siswa pandai, tidak semua siswa mampu menyerap secara cepat materi yang telah ditetapkan. Ada sebagian dari mereka yang memerlukan cara pengajaran lain yang membuat para siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Inilah saat yang tepat bagi para pendidik untuk dapat lebih mengerti para siswa sekolah dasar dan dapat mengubah tata cara pengajaran dari yang bersifat menegangkan menjadi sistem pengajaran yang lebih menggunakan daya kreatifitas agar para siswa lebih cepat memahami maksud dari setiap materi yang diajarkan. Para pendidiklah yang lebih mengerti seberapa besar kemampuan masing-masing siswa dalam memahami materi bukan pemerintah yang hanya membuat standarisasi materi bagi siswa sekolah dasar namun tidak dapat benar-benar mengerti kemampuan masing-masing para siswa.
Kendati demikian, pemerintah tidak lantas lepas tangan, namun harus terus memantau proses pengajaran di tingkat sekolah dasar serta selalu berkoordinasi dengan masing-masing dinas pendidikan agar tujuan para pendidik dan pemerintah dapat terwujud yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa secara merata  di Indonesia.  

Sumber :
Tempo.2013. “Menteri Nuh: Ujian Nasional SD-Sederajat Dihapus!”.dalam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar